Kebijakan pembangunan kehutanan yang sentralistik diyakini sebagian kalangan tidak begitu efektif menjaga kawasan hutan. Paradigma pengelolaan dan pembangunan hutan pada masa kini dan ke depan harus diubah dari orientasi kayu menjadi pengelolaan sumber daya hutan dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama. Kebijakan pembangunan kehutanan harus beralih dari sentralistik menjadi desentral…
Istilah Hasil Hutan Non Kayu (HHNK) mencakup semua keanekaragamanan biologi selain kayu yang digali dari hutan untuk keperluan manusia. Semua HHNK mempunyai karakteristik yang sama yaitu digali oleh masyarakat di dalam dan sekitar hutan dengan menggunakan teknologi yang sederhana.
Terjadi perubahan besar dalam sistem pengelolaan hutan di India setelah diperkenalkannya Pengelolaan Hutan Bersama, pertama di Benggala Barat dengan dikeluarkannya perintah Pemerintah dan kemudian di lima belas negara bagian lain yang sejauh ini telah mengeluarkan perintah Pemerintah masing-masing. Dalam Pengelolaan Hutan Bersama, pejabat departemen kehutanan dan penduduk desa bekerja sebagai m…
Publikasi ini menjelaskan Kriteria dan Indikator termasuk Verifier, Metode Verifikasi/Sampling, Data dan Informasi serta Skala Intensitas yang diperlukan dalam pelaksanaan proses sertifikasi. Verifier beserta perangkatnya (Metode Verifikasi/Sampling serta Data dan Informasi) bersifat rujukan yang dapat memberi panduan bagi penilai lapangan untuk memberikan penilaian atas kriteria dan indikator.…
Model pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan, yang dilakukan pemerintah Idonesia selama ini terbukti telah gagal. Akibatnya alam, terutama hutan hancur berantakan. Jutaan plasma nuftah hilang, keanekaragaman hayati hancur setelah hutan alam yang heterogen diubah menjadi hutan homogen berupa perkebunan kelapa sawit, coklat, kelapa hibrida, hutan tanaman industri, diluluhlantakkan perusaha…
Booklet pengalaman petani ini akan menyajikan berbagai pengalaman menarik dari aktifitas petani selama mengelola lahan hutan. Buku kecil pengalaman petani dalam skema program Lembaga PARAMITRA Jawa Timur yang berkerja sama dengan MFP-DFID akan memaparkan beberapa pengalaman penting yang ada dalam site program kehutanan "Mewujudkan Agenda Bersama Dalam Pengelelolaan Sumberdaya Hutan Dengan Dukun…
Sertifikasi hutan mempunyai dua wajah yang tidak dapat dipisahkan; (a) mendorong pengelolaan hutan secara berkelanjutan dengan melibatkan para pihak sebagai pelaksana, pemantau dan sekaligus penggugat keputusan sertifikasi, dan (b) membuka peluang terjadinya interaksi positif antara pasar dengan unit manajemen hutan (pengusaha HPH, petani hutan) dan unit usaha kehutanan (industri kecil, industr…
Sinyalemen kegagalan praktek pengelolaan hutan alam tropis berbasis sistem silvikultur tebang pilih telah menjadi sebuah mitos. Ditingkahi tiga faktor eksternal utama, yaitu (1) krisis ekonomi berkepanjangan, (2) euforia reformasi, dan (3) ketidakjelasan rancang bangun desentralisasi, telah menghasilkan konfigurasi hutan alam tropis yang sama sekali berbeda dengan konsepsi awalnya. Hutan alam p…