Text
Kisah dari Kampung Halaman : masyarakat suku, agama resmi dan pembangunannya
Modernisasi, seringkali dianggap sebagai anugerah, tapi juga tak jarang dianggap semacam kutukan. Setidaknya paradoks inilah yang dialami masyarakat suku. Bersandar pada tesis, bahwa hampir seluruh kehidupan mereka bersifat dekaden, pasif dan tradisional, maka "pengemban-pengembang modernisasi merasa perlu memodernisasikan dan mencerahkan masyarakat suku. Lewat suatu proses yang tak jarang sangat keras, dan dalam bingkai persekongkolan pembangunan, negara dan agama resmi, mereka menjadi persembahan bagi dewa baru yang bernama modernisasi. Berbagai elemen spiritual dan material kehidupan mereka telah musnah, sementara yang tersisa kini menjadi hiasan di etalase kekuasaan sekelompok orang. Apakah ini bayaran yang mereka berikan untuk bisa meraih kehidupan.
Tidak tersedia versi lain