Adinda telah merekam drama penyanderaan itu dengan mata hatinya. la juga menyertakan konteks problematik sosial dan budaya di Irian yang melatarbelakangi kisah penyanderaan ini. Tampaknya buku ini bukan dimaksudkan sebagai pengadilan, siapa yang salah dan siapa yang benar. Tetapi sebagai ungkapan untuk mengajak kita semua memahami persoalan yang dihadapi oleh warga Irian dan Pemerintah RI.