Ketika Jakarta ditata sebagai kota metropolitan, terutama sekitar dasawarsa 1980-an, dengan cara membagi tanah wilayah ke pemilik modal yang bergerak di bidang property, sejatinya memperjelas garis batas wilayah "mereka" dan "kita". Pemukiman mewah seperti Pondok Indah, Cinere Mas, Pantai Mutiara dan Pluit, Kedoya, bagai "pintu gerbang" (candi gebang) Jakarta. Di dalam "pintu gerbang" ini berdiā¦