Indonesia sudah mengenal Prinsip Kelestarian Hasil (Sustained Yield Principle) sejak dilaksanakannya pengelolaan hutan jati di Jawa pada masa pendudukan Belanda. Produksi kayu dari hutan diatur untuk kurun waktu yang lama untukm= memperoleh panenan kayu per tahun yang relatif sama, sehingga jumlah tebangan kayu pada tiap unit manajemen dibatasi dengan apa yang disebut Annual Allowable Cut (AAC)…
Is ecological sabotage a prank or terrorism? Do women hold the key to rethinking environmentalism? Are ecoactivists "Goliaths of Doom"? Can radical and mainstream ecologists find common ground? The readings in this book explore these and many other questions challenging conventional thinking about our relationship to the environment. Unique among books on environmental ethics, this anthology d…
The effects of the human population on the natural environment are of public concern and scientific interest, as are the effects of the natural environment on the human population. Together they are the subject of an expanding research effort: the emerging field of population-environment analysis. While the field has a distinct identity, the methods it draws on are heterogeneous and rarely cros…
The human life span continues to increase even in already low-mortality populations-with major implications for societies and economies Classical evolutionary theory accounts for survival only through the age of reproduction. A more elaborate theory, integrating biological and demographic perspectives, is required to explain these current trends in longevity and to gauge their future course. Th…
Sejarah telah membuktikan bahwa sistem penguasaan dan pengelolaan lingkungan di Indonesia selalu diwarnai dengan kekerasan. Posisi vis a vis antara negra dan rakyat ini menjadi pola berkepanjangan seolah tak berujung. Negara yang seharusnya memenuhi dan melindungi hak azasi warga negaranya selalu menghadapi persoalan dengan tindakan represif, termasuk di dalamnya pola perlakuan negara terhadap …
Dana Mitra Lingkungan (DML) didirikan oleh kalangan bisnis dan industri di Jakarta pada 27 Oktober 1983. Tujuannya untuk mengembangkan kesadaran akan pentingnya lingkungan-lingkungan hidup dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Lingkungan hidup yang meliputi air, lautan, udara, kekayaan alam yang terkandung dalam bumi, maupun makhluk hayati, semuanya adalah ciptaan Tuhan maka bumi dengan segala isinya dan udara di atasnya serta laut, perlu dijaga kelestariannya oleh umat manusia di seluruh dunia ini. Permasalahan lingkungan hidup ini, telah menjadi isu global yang menjadi perdebatan bangsa-bangsa di dunia.
Pertambangan menghabiskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, mencemari lingkungan hidup, melanggar hak-hak asasi manusi, serta menghancurkan budaya lokal. Oleh karena itu petambangan masuk dalam kategori industri yang tidak berkelanjutan dan tidak akan pernah berkelanjutan