Perpustakaan HuMa

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Log In
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Hak Minoritas : ethnos, demos, dan batas - batas multikulturalisme
Penanda Bagikan

Text

Hak Minoritas : ethnos, demos, dan batas - batas multikulturalisme

Budiman, Hikmat - Nama Orang;

Kalau gagasan multikulturalisane pada titik paling ekstremnya seolah mengandaikan bahwa bangsa bisa digantikan dengan sejumlah kelompok minoritas berbeda-beda (diverse minority groups). Sepanjang sebagai gagasan juga tidak tertup kemungkinan mendiskusikan pemisahan yang tegas antara negara dengan bangsa sehingga demos dapat sepenuhnya hanya mengacu kepada aturan-aturan konstitusional dan keanggotaannya dapat dibuka lebih luas bagi siapa saja. Ini akan menantang kita untuk memperbaharui pemahaman-pemahaman lama tentang bangsa. tentang demos, kewarganegaraan dan tentang demokrasi.

Apakah, demokrasi memang bisa dipisahkan dari konsepsi tentang bangsa yang selama ini niscaya diasosiakan dengan konsep temang rakyat sebagai pemegang kuasa dalam demokrasi? Apakah nasionalitas harus selalu dibatasi oleh asal-usul kelahiran baik berdasarkan prinsip ius solis maupun ius sanguinis? Beberapa abad yang lalu bangsa ditemukan dari etnis di Eropa, tapi di pertengahan abad ke-20 Sumpah Pemuda, dan Sukarno dkk. mendeklarasikan bangsa yang justru ingin melepaskan diri dari keterikatan semacam itu. Orde Baru Suharto membalik proses tersebut kembali ke etnis dominan, Jawa, dan hasilnya adalah sebuah kesatuan yang tampak rapi tapi sekaligus juga rawan.

Ke depan tantangan demokrasi di Indonesia bukan hanya akan berasal dari kebangkitan "bangsa-bangsa tua" yang secara politik telah dikuburkan melalui politik kesatuan yang represif, tapi juga oleh dinamik populasi manusia di seluruh dunia. Demografi yang berubah menuntut pemahaman yang baru tentang relasi antara demokrasi dan kewarganegaraan. dan pengetahuan tentang batas-batas multikulturalisme.


Ketersediaan
#
My Library 323.159 8 HAK
B00358
Tersedia
#
My Library 323.159 8 HAK
B01293
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
323.159 8 HAK
Penerbit
Jakarta : The Interseksi Foundation., 2009
Deskripsi Fisik
xxx, 286 hlm. ; ill. ; tab. 23 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789799999921
Klasifikasi
323.159 8
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Hak Sipil
Minoritas
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan HuMa
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Kami berdiri atas kesadaran bahwa persoalan-persoalan hukum yang dihadapi masyarakat tidak dapat dijelaskan dan diatasi dengan menggunakan pendekatan hukum normatif semata. Diperlukan perspektif yang lebih luas untuk menempatkan proses pembentukan hukum, pelaksanaan dan penegakannya dalam konteks sosial-ekonomi-politik lokal, nasional, dan global. Atas dasar itu-lah, kami memandang perlu mengembangkan wacana, teori, dan metodologi pengkajian hukum dan masyarakat alternatif yang bersifat kritis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?