Text
Analisa Konflik Sektor Kehutanan di Indonesia 1997-2003
Studi ini menggambarkan profil konflik sektor kehutanan di Indonesia mulai tahun 1997
sampai dengan Juni 2003 berdasarkan artikel-artikel koran nasional dan provinsi serta enam
studi lapangan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
konflik meningkat paling tajam pada tahun 2000 selama masa transisi menuju era
desentralisasi. Pada umumnya frekuensi konflik dalam masa transisi dan sesudah era
desentralisasi lebih tinggi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Konflik-konflik ini
dilaporkan paling banyak terjadi di Kalimantan Timur, kemudian diikuti oleh Sumatera dan
Jawa Tengah. Penyebab utama konflik adalah adanya perbedaan cara pandang mengenai tata
batas, hak pemanfaatan hutan, pembayaran kompensasi dan distribusi manfaat dari hutan.
Walaupun laporan media lebih terfokus pada eskalasi konflik setelah masa reformasi, studi
lapangan menunjukkan bahwa sejarah konflik sangatlah kompleks mulai dari yang bersifat
laten sampai dengan penyelesaian konflik melalui pembayaran kompensasi yang tidak
memuaskan dan terbukti tidak berhasil dalam menyelesaikan konflik dalam jangka panjang.
Penelitian ini merekomendasikan agar (i) pengelolaan konflik dipertimbangkan sebagai
elemen dalam pengelolaan hutan, (ii) pemantauan konflik kehutanan terus dilakukan agar
kejadian, penyebab dan cara untuk mengelolanya dapat dipelajari lebih jauh, dan (iii) pilihanpilihan metode untuk pengelolaan konflik harus digali lebih mendalam.
B01466/23 | 634.92/Ana | My Library | Available |
No other version available