Text
Sejarah Pengembangan Pertambangan PT. Freeport Indonesia di Provinsi Papua : mengembangkan tambang kelas dunia di atap bumi - Jilid 2
Tahun 1970-an merupakan awal PT.Freeport MacMoran memulai operasi tambangnya di Gunung Bijih, banyak pihak yang meragukan usaha ini akan berhasil. Betapa tidak, keraguan ini berdasarkan kenyataan cadangan yang diharapkan hanya sekitar 30 juta ton bijih, dan diperkirakan akan habis tergali dalam kurang lebih 12 tahun. Investasi yang terdaftar hanya US$75 juta. Sekalipun cadangannya cukup menarik, tetapi lokasinya membuat banyak orang patah semangat sebelum memulainya. Namun, bagi para geolog kawakan kondisi ini malah menjadi tantangan yang menarik
Usaha tambang hanya bisa barlangsung hidup jika dapat menemukan daerah tambang berikutnya. PT Freeport MacMoran di Papua, bersiap mencari lokasi tambang baru di samping Gunung Bijih. Forbes Wilson yang memang sedang mencari lokasi cadangan baru segera melihat potensi yang ada pada wilayah Grasbreg. Berita penemuan cadangan Grasbreg, mengubah pandangan umum terhadap operasi Freeport di daerah terpencil itu, sehingga menarik perhatian pasar modal New York. Buku ini menceritakan fase kritis Gunung Bijih Timur sebagai jembatan ke era Grasbreg, di mana peran ahli teknik tambang dan ahli kontruksi tampil dengan sangat gemilang.
Tidak tersedia versi lain