Text
Strategi Menuju Keberlanjutan Organisasi : kajian fundraising di empat organisasi masyarakat sipil
Misi kelembagaan hamper sebagian besar organisasi masyarakat sipil adalah kemandirian, tidak terkecuali HuMa. Tren penuruann bantuan pendanaan konvensional semakin nyata dirasakan. Untuk tidak terjebak dalam zona nyaman, berbagai strategi dan upaya dilakukan. Tahapan awal yang dilakukan diantaranya adalah menyiapkan dokumen asessment tentang keberlanjutan lembaga/organisasi dan Strategi fundraising.
Dalam menyusun dokumen ini, HuMa tidak sendiri, tetapi bersama-sama Elsam (Lembaga Studi Advokasi & HAM) sebagai ibu kandung yang telah melahirkan HuMa, juga Epistema, lembaga yang dilahirkan oleh HuMa. Selain itu ada juga RMI (Rimbawan Muda Indonesia) mitra kerja HuMa yang focus pada pengelolaan sumberdaya alam dan masyarakat adat.
Pengumpulan berbagai informasi terkait strategi fundraising yang bersumber dari empat organisasi yang dilibatkan dalam proses riset kecil ini, merupakan bahan pembelajaran penting bagi masing-masing organisasi yang terlibat dalam melihat potensi yang dimilikinya. Termasuk melihat peluang yang besar, tantangan yang kuat bahkan kelemahan yang harus diminimalisir.
Harapannya hasil studi ini dapat menginisiasi banyak OMS lainnya yang hendak bermaksud keluar dari kebiasaan tradisional melompat ke strategi yang dapat mendorong keragaman dalam berfundraising. Karena dalam dokumen ini tersedia banyak rekomendasi yang dapat dipetik sebagai solusi.
Proses penyusunan dokumen ini dikawal oleh praktisi finaltropi yang telah berpengalaman lebih dari satu dasawarsa menggeluti isu filantropi dan fundraising. Narasumber dari dua organisasi yang telah berhasil menapaki tahapan dalam proses kemandirian yakni PSHK dan IKA, juga ikut memperkaya gagasan rencana pengembangan agenda fundraising dari 4 lembaga yang terlibat dalam proses yaitu HuMa, Elsam, Epistema Institute dan RMI.
Tidak tersedia versi lain