Text
Tak Ada Alasan Ditunda : potret FPIC dalam proyek demonstration activities REDD+ di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah
Publikasi HuMa yang diterbitkan tahun 2011 ini merupakan laporan hasil pemantauan pelaksanaan proyek Demonstration Activities REDD+ bertujuan melihat sejauh m ana proyek-proyek tersebut merespon berbagai persoalan riil yang dihadapi masyarakat, utamaya yang berkaitan dengan hak dan konflik yang mereka hadapi.
Berfokus pada pelaksanaan prinsip Free Prior and Informed Consent (FPIC) didalam proyek-proyek Demonstration Activities REDD yang merupakan bagian dari hak asasi masyarakat yang harus dihormati dan dipenuhi.
Hasil studi ini menggambarkan bahwa pelaksanaan DA-REDD/REDD+ di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah tidak mengadopsi apalagi memenuhi, hak-hak FPIC komunitas-komunitas yang tinggal dan hidup di sekitar dan dalam kawasan proyek.
Hak-hak FPIC yang kerap diabaikan atau dilaksanakan dengan penafsiran yang sempit meliputi: hak untuk mendapatkan informasi yang memadai, hak untuk mengambil keputusan secara bebas, dan hak untuk berpartisipasi secara penuh dalam proyek. Kelompok masyarakat yang menjadi korban: masyarakat adat, transmigran dan individu-individu yang datqng secara sukarela ke wilayah-wilayah dimana proyek DA-REDD/REDD+ dijalankan.
Isi buku 147 halaman ini merekam lima bagian yaitu: (1) konteks sejarah konflik dan politik moratorium kehutanan; (2) Proyek DA-REDD/REDD+ di Indonesia; (3) Praktik pengabaian FPIC dalam DE-REDD/REDD+ di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenga (4) Ringkasan profil komunitas; (5) Tanggung Jawab negara, negara door dan lembaga keuangan internasional.
Tidak tersedia versi lain