Text
Pengelolaan Repong Damar KRUI-Lampung Barat
Hutan di Indonesia memiliki nilai ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya bagi negara dan masyarakat setempat. Jika peranan itu tidak seimbang, maka keberlanjutan hutan akan terancam. Faktor-faktor yang menekan hutan Indonesia meliputi pertumbuhan penduduk yang tinggi dan penyebarannya yang tidak merata, konversi hutan, pengabaian atau ketidaktahuan mengenai pemilikan tanah secara tradisional (adat), dan peranan adat dalam memanfaatkan sumber daya alam (Agenda 21, 1997). Untuk kasus Repong Damar Krui misalnya, ketidakpedulian negara bahwa terbentuknya suatu ekosistem hutan oleh masyarakat asli Krui sejak beberapa sebagai bentuk suatu sistem yang terwujud secara arif oleh masyarakat adat telah menjadikan repong damar semakin terancam keberadaannya di masa mendatang. Hal yang pernah terjadi dengan ditetapkannya PIR Sawit 25.000 ha dan telah 'menelan' ribuan hektar repong damar di Krui.
Tidak tersedia versi lain