Text
Menguak Tabir Menerjang Badai
Tanah bisa berarti darah. Tanah bisa berarti nyawa. Tapi, banyak anak tanah ini tidak lagi memiliki tanah karena hak adat atas tanah tidak diakui oleh bangsa ini. Apakah itu berarti bangsa ini sudah menjadi bangsa bangsat?
Semua bisa diatur, aman terkendali! Tidak ada orang yang berani bicara tentang praktek korupsi, ketidakadilan, kesewenangan-wenangan, juga tentang dosa-dosa penguasa Republik Pancasila ini sebelum pemilu 1999. Entah akademisi ataupun politikus, kecuali sosok politikus Sri Bintang Pamungkas, akademisi Arif Budiman dan George Aditjondro, serta anak muda seperti Bambang Sudjatmiko.
Tidak tersedia versi lain