Text
Hutan : darah dan jiwa Dayak
Model pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan, yang dilakukan pemerintah Idonesia selama ini terbukti telah gagal. Akibatnya alam, terutama hutan hancur berantakan. Jutaan plasma nuftah hilang, keanekaragaman hayati hancur setelah hutan alam yang heterogen diubah menjadi hutan homogen berupa perkebunan kelapa sawit, coklat, kelapa hibrida, hutan tanaman industri, diluluhlantakkan perusahaan HPH, pertambangan, transmigrasi dan aneka industri lainnya.
Kerusakan alam-hutan terjadi karena pemerintah melalui tangan para pengusaha hanya memandang alam-hutan sebagai komoditi ekonomi. Padahal alam-hutan mempunyai nilai yang jauh lebih besar dari sekedar nilaĆ ekonomisnya. Apalagi bagi Masyarakat Adat, seperti orang Dayak di Kalimantan, alam-hutan adalah elemen yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hutan adalah darah dan Jiwa Masyarakat Adat, khususnya kebudayaan Dayak.
Tidak tersedia versi lain