Text
Proceeding Semiloka Reformasi dan Pemantauan Pengadilan di Indonesia, Hotel Santika Jogjakarta 12-15 Oktober 2002
Kondisi pengadilan saat ini masih menyimpan banyak permasalahan, diantaranya masalah independensi, transparansi dan akuntabilitas. Padahal pengadilan merupakan salah satu elemen penting dalam proses demokratisasi. Dari sisi masyarakat, tingkat kepercayaan masyarakat juga masih negatif.
Disamping permasalahan lama yang terus mengganjal tersebut, terdapat beberapa harapan bagi terciptanya pengadilan yang bersih. Beberapa inisiatif reformasi, baik dari masyarakat maupun negara, sebenarnya sudah merupakan awal yang baik, tetapi perlu dipercepat. Tahun 2000 dengan rekrutmen terbuka, termasuk hakim agung non karir, mulai memberikan sedikit harapan. Meski rekrutmen tersebut masih jauh dari sempurna, hal itu membawa ke langkah reformasi berikutnya, yaitu penyusunan blue print Mahkamah Agung oleh MA dengan LeIP, yang akan berimplikasi terhadap badan pengadilan di bawahnya. Langkah reformasi lainnya, seperti studi Komisi Yudisial yang akan menangani rekrutmen dan pengawasan hakim, diharapkan makin memperbaiki kelembagaan rekrutmen dan pengawasan di pengadilan. Di sisi lain, maraknya lembaga pemantau peradilan, aktifnya LSM, akademisi dan lembaga lainnya dalam reformasi hukum juga semakin membesarkan hati.
Untuk itulah, Kemitraan bagi Pembaharuan Tata Pemerintahan bekerja sama dengan Indonesian Court Monitoring (ICM) menyelenggarakan Semiloka Reformasi dan Pemantauan Pengadilan ini, yaitu untuk mensinergikan berbagai upaya dalam reformasi pengadilan yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga semi negara. Sinergi ini selanjutnya diharapkan dapat mempercepat reformasi pengadilan sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat atas keadilan.
Tidak tersedia versi lain