Text
Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara : kecenderungan dan implikasi bagi masyarakat lokal dan masyarakat
Sektor minyak sawit seluruh dunia berada dalam tahap ekspansi yang cepat namun mendapat tantangan yang kuat dari organisasi-organisasi masyarakat sipil nasional dan internasional yang menunjukkan bahwa proses pembebasan lahan dan pembukaan lahan untuk kebun kelapa sawit yang tak pandang bulu menimbulkan hilangnya habitat dan kepunahan spesies secara cepat, emisi gas rumah kaca yang mengkhawatirkan, perampasan milik masyarakat adat, dan penyengsaraan masyarakat miskin di pedesaan.
Studi yang penuh wawasan oleh Forest Peoples Programme, SawitWatch, the Samdhana Institute dan the Centre for People and Forests ini mendokumentasikan rincian dan untuk pertama kalinya bagaimana perkebunan kelapa sawit berekspansi di seluruh Asia Tenggara. Studi ini melengkapi pengalaman-pengalaman terbaik yang diketahui di Malaysia, Indonesia dan Papua Nugini dengan studi kasus-studi kasus baru tentang proses ekspansi perkebunan kelapa sawit di Thalland, Kamboja, Vietnam dan Filipi na.
Meningkatnya permintaan global atas lemak nabati dan bahan bakar nabati, perdagangan global, lonjakan harga komoditas dan arus investasi internasional adalah beberapa hal yang mendorong ekspansi Inl. Namun, pertimbangan-pertimbangan dalam negeri juga tak kalah penting. Pemerintah-pemerintah nasional sedang mempromosikan kelapa sawit untuk memenuhi lonjakan permintaan lemak nabati dalam negeri, untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap Impor bahan bakar fosil dan untuk menahan hilangnya nilai tukar (mata uang) asing. Selain itu, di mana situasinya mendukung, petani kecil sendiri juga lebih memilih menanam kelapa sawit sebagai tanaman yang menguntungkan.
Dampak dari ekspansi kelapa sawit terhadap masyarakat lokal dan masyarakat adat dengan demikian tidak seragam. Perbandingan dari pengalaman nasional menunjukkan bahwa jika tanah petani dan masyarakat adat terlindungi dan dimana ada supremasi hukum, kelapa sawit cenderung berkembang dengan laju sedang-sedang saja karena tanaman petani memberikan hasil yang lebih baik bagi masyarakat lokal dalam hal pendapatan, keadilan dan mata pencarian. Namun, jika hak tanah tidak terlindungi atau penegakan hukum lemah, kebun kelapa sawit skala besar cenderung berkembang pesat bersama permasalahan-permasalahan serius bagi penghuni penggarap lahan dan pekerja, yang kemu. dian disertal konflik tanah dan pelanggaran hak asasi manusia.
Implikasi dari temuan-temuan ini sudah jelas. Untuk menjamin agar kelapa sawit hanya berkembang secara menguntungkan, standar-standar sukarela dari organisasi-organisasi seperti the Roundtable on Sustainable Palm Oil perlu didukung oleh reformasi tenurial dan tata kelola nasional yang mewajibkan. persyaratan-persyaratan yang bisa memastikan hak-hak masyarakat lokal benar-benar dihormati dan dilindungi. Tanpa perlindungan-perlindungan tersebut, ekspansi mungkin hanya menguntungkan para investor, pedagang dan elit nasional dengan mengorbankan masyarakat miskin pedesaan dan ekosistem yang rentan.
Tidak tersedia versi lain