Text
Ekomomi Politik Kehutanan : mengurai mitos dan fakta pengelolaan hutan
Setiap kebijakan yang mematikan usaha di sektor kehutanan dapat berarti lonceng kematian bagi banyak sektor ekonomi lainnya karena keterkaitan (linkages) sektor kehutanan terhadap sektor-sektor lainnya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, implikasi dari kebijakan penurunan emisi karbon melalui skema REDD atau skema perdagangan karbon lainnya bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, mekanisme perdagangan karbon tersebut dapat dibaca sebagai peluang memperoleh alternatif pendanaan bagi sektor kehutanan, namun di sisi lainnya harus disikapi dengan sangat hati-hati karena mekanisme itu dapat memerangkap kita ke dalam satu kondisi yang membahayakan sendi-sendi ekonomi, sosial dan lingkungan. Implementasi skema penurunan karbon secara berlebihan, misalnya dengan pengurangan jatah tebang besar-besaran atau melalui moratorum penebangan, dapat dipastikan akan berdampak serius tidak hanya terhadap usaha kehutanan. melainkan juga berpotensi menimbulkan efek domino terhadap sektor-sektor lain yang terkait.
Secara ekonomi, matinya usaha kehutanan berarti pula musnahnya efek pengganda (output, income, dan tenaga kerja) dari kegiatan-kegiatan terkait kehutanan. Jika tidak dipertimbangkan secara matang, permasalahan ekonomi ini pada akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial yang meluas. Demikian juga dari aspek lingkungan, mekanisme perdagangan karbon yang dicitrakan sebagai sebuah terobosan kebijakan yang ramah lingkungan justru berpotensi mengakselarasi terjadinya bencana lingkungan.
Tidak tersedia versi lain