Buku ini dibuat atas kerjasama Dewan Kehutanan Nasional dan UN-REDD Programme Indonesia melalui proses konsultasi multi pihak pemangku kepentingan sebagai bahan pertimbangan bagi SATGAS REDD+ dalam membangun dan menerapkan kebijakan pelaksanaan REDD+ di Indonesia.
Sumber-sumber konflik Papua dikelompokkan dalan empat isu. Pertama, masalah marjinalisasi dan efek diskriminatif terhadap orang asli Papua akibat pembangunan ekonomi, konflik politik, dan migrasi massal ke Papua sejak 1970. Untuk menjawab masalah ini, kebijakan afirmatif rekognisi perlu dikembangkan untuk pemberdayaan orang asli Papua. Isu kedua adalah kegagalan pembangunan terutama di bi…
Kajian kritis tentang konsesi agraria dan perubahan tata guna tanah dengan menggunakan lensa feminis diperlukan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana gender sebagai konstruksi sosial memberikan kontribusi bagi relasi sosial dan politik dalam beragam mekanisme yang bekerja dalam proses perumusan kebijakan tentang konsesi-konsesi agraria dan operasionalisasi konsesi-konsesi tersebut. Se…
Catatan "pembelajaran proses" dari program Sajogyo Institute yang tertuang dalam buku ini, dimulai sejak Februari 2016 melalui program beasiswa studi agraria dan pemberdayaan perempuan, menjadi belajar "Dari praktik ke teori menuju praktik yang berteori" bagi 13 pelajar perempuan. mereka melakukan penelitian sekaligus mendampingi proses belajar perempuan di 13 desa pada 8 provinsi yang tersebar…
Buku ini berisi panduan yang dibuat untuk memandu dan membantu fasilitator saat berada di lapangan.
Buku ini adalah bagian dari serial buku panduan yang dibuat untuk memandu dan membantu fasilitator saat berada di lapang. Buku kedua ini berisi apa dan bagaimana etnografi kritis, kaidah penulisan catatan etnografi, fotovoice dan peralatan lapang. Buku ini diharapkan mampu memandu para fasilitator dan mempermudah proses belajar para perempuan di kawasan krisis sosial ekologis.
Buku ini berisi tentang tujuan dan kegiatan yang menjadi panduan peserta selama Jambore.
Buku ini bertutur singkat tentang situasi krisis sosial ekologis yang dialami 11 desa dan tentang 22 perempuan kampung yang berjuang menghadapi krisis. Empat desa tersebut berada di pulau Sumatera, 3 desa di pulau Kalimantan, 2 desa di Sulawesi Tengah dan sisanya di Jawa Barat.
Buku ini merupakan panduan ringkas yang berisi metode dan tahapan untuk melakukan penelitian pemeriksaan atas kebutuhan perempuan pejuang. Asas dari buku panduan ini tidak lah mutlak sehingga harus dipraktikan ketat. Sebagaimana tertuang dalam isi buku bahwa hakikat penelitian adalah kombinasi atas seni menggali data sekaligus kemampuan menganalisis persoalan secara logis.